Kita tahu bahwa kita harus memiliki iman kepada Yesus. Kita tahu bahwa kita dimaksudkan untuk memercayai Dia di saat-saat baik dan buruk. Tetapi ketika masa-masa sulit, apa yang kita ketahui, terkadang, tampaknya tidak membantu. Pertanyaannya adalah – bagaimana tepatnya kita memegang keyakinan semacam itu?

Ada begitu banyak bagian dalam Alkitab, berulang-ulang, yang memberitahu kita untuk mempercayai Tuhan. Tetapi ketika kegelapan yang suram itu mengelilingi Anda, ketika penglihatan Anda menjadi kabur, ketika emosi Anda menjadi liar, ketika keadaan sekitar Anda berteriak – Anda tidak akan berhasil melewati waktu ini! – tepatnya bagaimana Anda dimaksudkan untuk percaya pada Tuhan? Itu pertanyaannya!

Amsal 3:5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Ternyata mencoba berpikir dengan cara Anda, menalar jalan Anda melalui dilema Anda, seringkali tidak cukup. Tentu melakukan yang terbaik, tetapi ketika bersandar pada pemahaman Anda sendiri tidak cukup, maka yang diperlukan adalah keputusan hati. Ada dua bagian dari keputusan hati tersebut.

Bagian pertama berjalan seperti ini: apa pun yang terjadi, apa pun yang dunia berikan kepada saya, bahkan jika itu harus mengorbankan nyawa saya, saya akan berdiri teguh dan percaya pada Tuhan saya. Dan bagian kedua? Nah, sementara itu, sementara badai celaka ini mengamuk, saya akan menghormati Dia dalam segala hal yang saya pikirkan, katakan dan lakukan; dalam semua cara saya.

Apakah itu mudah? Tidak, tetapi entah bagaimana, ketika Anda mengambil sikap itu, ketika Anda telah membuat keputusan hati itu, ketenangan turun ke dalam jiwa Anda. Anda tidak cukup tahu bagaimana Dia akan melakukannya, tetapi Anda tahu bahwa pada titik tertentu Dia akan meluruskan segalanya.

Percayalah kepada Tuhan dengan segala hatimu. Akui Dia di dalam setiap jalanmu.

Demikian Firman Tuhan, Fresh… untukmu… hari ini.